Tanggui Bungas Lok Baintan

Buku cerita anak dwibahasa berjudul Tanggui Bungas Lok Baintan karya Lara Sagita ini adalah satu dari sejumlah buku cerita anak dwibahasa yang disiapkan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk menunjang pemenuhan buku bacaan bahasa daerah dan Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan melalui Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Penerjemahan menghadirkan buku-buku menarik untuk para sahabat bahasa dan sastra di Provinsi Kalimantan Selatan. Buku-buku ini bertujuan menginternasionalkan bahasa dan budaya Indonesia serta mendukung bahan bacaan anak. Cerita dalam buku ini mengajak pembacanya untuk berpikir kreatif, berani mencoba hal-hal baru, berinteraksi dengan alam, dan belajar budaya tradisional.
SINOPSIS
Ipah seorang anak yang berlibur ke tempat neneknya di Desa Lok Baintan. Ipah diajak neneknya melihat pasar terapung dan berkunjung ke sawah. Di perjalanan pulang, Ipah melihat perlombaan menghias tanggui memperingati HUT Republik Indonesia yang diadakan setiap tanggal 17 Agustus. Ipah yang merasa penasaran akhirnya mengunjungi pengrajin tanggui di dekat rumah neneknya. Setelah diberi penjelasan membuat tanggui, Ipah mencoba membuat tanggui bersama teman-temannya. Saat mencari bahan untuk membuat tanggui, topi milik Ipah diambil oleh monyet di Pulau Bakantan. Paman Masran mencoba menolong dengan memberikan sesisir pisang milik Siti kepada monyet yang mengambil topi Ipah. Ipah pulang bersama teman-temannya membuat tanggui. Setelah membuat tanggui, Ipah dan kawan-kawan mencoba menjualnya di Pasar Terapung Lok Baintan. Akhir cerita, Ipah dan kawan-kawan memiliki rumah usaha tanggui hias dan rumah belajar membuat tanggui hias.
Buku cerita berjudul Tanggui Bungas Lok Baintan karya Lara Sagita ini dapat dibaca diĀ sini.